Isnin, 19 Januari 2009

Penyu dan Ombak

Bila sepi menapak di hati
aku melihat cermin menilik diri
lalu langkahku atur
dan akhir terhenti di sini
di gigi pantai yang tak lagi berseri
dalam asyik melayan kesunyian
yang melanda hati entah kesekian kali
mata ini terlirik pada sang penyu
berkali kali mencium pantai
namun sekian kali itu juga ombak
membawanya berlari
menjauhi pantai sepi
kuatkah aku seperti penyu itu
melawan ombak dengan kudrat
yang tak seberapa
mampukah aku meredah ombak
hanya untuk bertemu dengan si pantai sepi
tabahkah aku meniti melawan badai
hanya kerana mahu cinta ini bersemi
membenih menjadi pewaris generasi penyu tiga dimensi...
kalau aku setabah itu
kalau aku sekuat itu
lalu mengapa kaki aku terhenti di pantai sepi ini?
kenapa ombak dan pantai juga yang aku cari?
mungkinkah tiada lagi kekuatan di hati?
kaki ini semakin longlai
apa yang kuharap semakin jauh untuk kugapai
carwashku semakin sepi kurasa
biar tiap detik manusia mengunjunginya...
apakah aku hilang dalam pencarian ini???
dan sejak aku di carwash ini
biar ribuan corak pelangi
dimeteri oleh ribuan manusia
namun bahasaku kian sepi
dan untuk menulis puisi ini pun terasa payah
apakah aku kian hilang jati diri?
bagaimana kalau kuatur langkah ini
menuju ke bumi palestin???
apakah aku bisa menggapai sinar kemanusiaan di sana
di celah-celah kematian rakyat palestin?
kerana kekadang aku tak betah lagi menyaksikan
lagak manusia di sini yang langsung tak ambil peduli
yang penting baginya
perut sendiri perlu diisi
dan diri sendiri diulit gembira sendiri
entahlah...
buntu aaarrrr

3 ulasan: